
Menguasai Biologi Kelas X Semester 2: Panduan Lengkap dengan Contoh Soal dan Pembahasan
Memasuki semester kedua di kelas X, siswa akan dihadapkan pada materi-materi Biologi yang semakin mendalam dan menantang. Semester ini biasanya mencakup topik-topik krusial yang menjadi fondasi penting untuk pemahaman Biologi di tingkat selanjutnya. Oleh karena itu, penguasaan materi di semester ini sangatlah vital.
Artikel ini bertujuan untuk membantu siswa kelas X dalam mempersiapkan diri menghadapi ujian atau evaluasi akhir semester 2. Kami akan mengulas beberapa topik utama yang sering diujikan, dilengkapi dengan contoh-contoh soal yang representatif beserta pembahasannya. Dengan memahami pola soal dan cara penyelesaiannya, diharapkan siswa dapat meningkatkan kepercayaan diri dan meraih hasil belajar yang optimal.
Topik-Topik Kunci Biologi Kelas X Semester 2
Semester 2 Biologi Kelas X umumnya berfokus pada:

- Protista: Kingdom yang memiliki keragaman luar biasa, mencakup organisme uniseluler eukariotik yang hidup bebas maupun parasit.
- Fungi (Jamur): Organisme eukariotik heterotrof yang berperan penting dalam ekosistem sebagai dekomposer dan patogen.
- Plantae (Tumbuhan): Kingdom yang mencakup organisme multiseluler autotrof, mulai dari alga hingga tumbuhan berbiji.
- Animalia (Hewan): Kingdom yang sangat luas dan beragam, mencakup invertebrata dan vertebrata.
- Ekosistem: Interaksi antara komponen biotik (makhluk hidup) dan abiotik (lingkungan fisik) dalam suatu wilayah.
Mari kita bedah beberapa contoh soal dari setiap topik beserta penjelasannya.
Bagian 1: Protista
Protista adalah kelompok organisme eukariotik yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam kingdom Fungi, Plantae, atau Animalia. Keberagaman morfologi, fisiologi, dan cara hidupnya menjadikan topik ini menarik sekaligus menantang.
Contoh Soal 1 (Pilihan Ganda):
Perhatikan ciri-ciri berikut:
(1) Memiliki flagela untuk bergerak.
(2) Dapat membentuk kista untuk bertahan hidup.
(3) Merupakan penyebab penyakit malaria pada manusia.
(4) Memiliki kloroplas untuk fotosintesis.
Manakah ciri-ciri yang paling sesuai untuk kelompok Plasmodium?
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (3) dan (4)
Pembahasan:
- Plasmodium adalah genus protozoa parasit yang menyebabkan penyakit malaria.
- Ciri (1) memiliki flagela umumnya dimiliki oleh beberapa jenis protozoa lain (misalnya Euglena), tetapi Plasmodium pada tahap tertentu tidak menggunakan flagela untuk pergerakan aktif di dalam tubuh inang.
- Ciri (2) dapat membentuk kista adalah mekanisme pertahanan yang umum pada banyak protozoa, termasuk Plasmodium dalam siklus hidupnya di lingkungan luar.
- Ciri (3) merupakan penyebab penyakit malaria pada manusia adalah ciri khas utama dari genus Plasmodium.
- Ciri (4) memiliki kloroplas untuk fotosintesis adalah ciri khas organisme autotrof seperti alga atau tumbuhan, yang tidak dimiliki oleh Plasmodium yang bersifat parasit dan heterotrof.
Berdasarkan analisis di atas, ciri yang paling sesuai untuk Plasmodium adalah (2) dan (3).
Jawaban: C
Contoh Soal 2 (Esai Singkat):
Jelaskan perbedaan utama antara Euglena dan Amoeba berdasarkan cara memperoleh makanan dan alat geraknya!
Pembahasan:
-
Euglena:
- Cara Memperoleh Makanan: Euglena adalah organisme autotrof fakultatif. Artinya, ketika ada cahaya matahari dan CO2, ia dapat melakukan fotosintesis menggunakan kloroplasnya. Namun, jika kondisi cahaya tidak memungkinkan, ia dapat menyerap nutrisi organik dari lingkungannya (heterotrof).
- Alat Gerak: Euglena bergerak menggunakan satu atau dua flagela yang panjang.
-
Amoeba:
- Cara Memperoleh Makanan: Amoeba adalah organisme heterotrof obligat. Ia memperoleh makanan dengan cara fagositosis, yaitu menelan partikel makanan menggunakan pseudopodia (kaki semu).
- Alat Gerak: Amoeba bergerak dan makan menggunakan pseudopodia, yang merupakan perpanjangan sitoplasma yang dapat dibentuk dan ditarik kembali.
Kesimpulan: Perbedaan utama terletak pada kemampuan fotosintesis (autotrof fakultatif pada Euglena) dan cara memperoleh makanan serta alat geraknya yang spesifik (flagela pada Euglena dan pseudopodia pada Amoeba).
Bagian 2: Fungi (Jamur)
Jamur merupakan kingdom yang menarik karena peran ekologisnya yang vital, meskipun seringkali diasosiasikan dengan pembusukan.
Contoh Soal 3 (Pilihan Ganda):
Dalam ekosistem, jamur memainkan peran yang sangat penting. Peran utama jamur dalam siklus materi adalah sebagai…
A. Produsen primer penghasil energi.
B. Konsumen tingkat tinggi yang memangsa hewan lain.
C. Dekomposer yang menguraikan materi organik mati.
D. Penyedia makanan utama bagi herbivora.
Pembahasan:
- A. Produsen primer: Produsen primer adalah organisme yang menghasilkan makanannya sendiri, biasanya melalui fotosintesis (misalnya tumbuhan dan alga). Jamur tidak melakukan fotosintesis.
- B. Konsumen tingkat tinggi: Konsumen tingkat tinggi adalah predator. Jamur umumnya tidak bersifat predator dalam pengertian ini, meskipun ada beberapa yang bersifat parasit.
- C. Dekomposer: Ini adalah peran paling krusial dari jamur. Jamur, bersama dengan bakteri, berperan dalam menguraikan organisme mati (tumbuhan, hewan, dll.) menjadi senyawa anorganik yang lebih sederhana, sehingga nutrisi dapat kembali ke tanah dan digunakan oleh produsen.
- D. Penyedia makanan utama: Meskipun beberapa hewan memakan jamur (misalnya serangga, beberapa mamalia), jamur bukanlah sumber makanan utama bagi sebagian besar herbivora.
Jawaban: C
Contoh Soal 4 (Esai):
Sebutkan dan jelaskan tiga cara reproduksi aseksual pada jamur! Berikan contoh jamur yang melakukan reproduksi tersebut!
Pembahasan:
Jamur memiliki berbagai cara untuk bereproduksi secara aseksual, yaitu tanpa melibatkan peleburan sel kelamin. Tiga cara utama adalah:
-
Fragmentasi:
- Penjelasan: Tubuh jamur (miselium) terputus menjadi beberapa bagian. Setiap bagian yang terpisah dapat tumbuh menjadi miselium baru yang utuh.
- Contoh: Rhizopus (jamur roti).
-
Spora (Koningidia/Spora Vegetatif):
- Penjelasan: Pembentukan spora aseksual yang dihasilkan dari struktur khusus. Konidia adalah contoh spora aseksual yang dihasilkan di ujung hifa. Spore ini ringan dan mudah tersebar oleh angin, air, atau hewan, lalu berkecambah di tempat yang sesuai.
- Contoh: Penicillium (menghasilkan konidia), Aspergillus.
-
Tunas (Budding):
- Penjelasan: Sebagian sel induk membesar membentuk tonjolan (tunas). Tunas ini kemudian memisahkan diri dari sel induk dan tumbuh menjadi individu baru yang identik secara genetik.
- Contoh: Saccharomyces cerevisiae (ragi roti).
Bagian 3: Plantae (Tumbuhan)
Kingdom Tumbuhan sangat luas dan penting bagi kehidupan di Bumi. Memahami klasifikasi dan karakteristiknya adalah kunci.
Contoh Soal 5 (Pilihan Ganda):
Ciri-ciri berikut dimiliki oleh tumbuhan:
(1) Memiliki akar, batang, dan daun sejati.
(2) Mengalami metagenesis (pergiliran keturunan).
(3) Memiliki pembuluh angkut (xilem dan floem).
(4) Memiliki spora sebagai alat perkembangbiakan utama.
Manakah dari ciri-ciri di atas yang tidak selalu dimiliki oleh semua anggota kingdom Plantae?
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. Hanya (4)
Pembahasan:
- (1) Memiliki akar, batang, dan daun sejati: Ciri ini dimiliki oleh kelompok tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta), yang meliputi paku-pakuan (Pteridophyta) dan tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Namun, alga, yang juga termasuk dalam kingdom Plantae (dalam klasifikasi yang lebih luas), tidak memiliki struktur akar, batang, dan daun sejati.
- (2) Mengalami metagenesis: Pergiliran keturunan antara fase gametofit dan sporofit memang merupakan ciri umum tumbuhan tingkat tinggi (paku, lumut, tumbuhan berbiji). Namun, cara dan dominasi fasenya bervariasi.
- (3) Memiliki pembuluh angkut (xilem dan floem): Mirip dengan poin (1), pembuluh angkut merupakan ciri khas tumbuhan berpembuluh. Lumut (Bryophyta) tidak memiliki xilem dan floem sejati, meskipun memiliki struktur yang fungsinya mirip.
- (4) Memiliki spora sebagai alat perkembangbiakan utama: Spora adalah alat reproduksi utama pada tumbuhan yang bereproduksi secara aseksual, seperti lumut dan paku. Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) tidak lagi mengandalkan spora bebas sebagai alat reproduksi utama, melainkan menggunakan biji. Namun, spora masih ada dalam siklus hidupnya (misalnya spora pada putik dan benang sari).
Ketika kita berbicara tentang "semua anggota kingdom Plantae" dalam konteks yang lebih luas (termasuk alga), maka ciri-ciri yang paling bervariasi dan tidak dimiliki oleh semua adalah struktur organ tubuh yang jelas (akar, batang, daun sejati) dan sistem pembuluh angkut sejati. Namun, dalam kurikulum umum, Plantae sering merujuk pada organisme yang lebih kompleks. Jika kita melihat pilihan, ciri (4) adalah yang paling tidak tepat jika merujuk pada tumbuhan berbiji yang perkembangbiakannya melalui biji. Namun, jika soal ini mengacu pada kelompok tumbuhan secara umum termasuk alga, maka (1) dan (3) adalah yang paling bervariasi. Mari kita tinjau ulang pilihan.
Jika kita fokus pada tumbuhan tingkat tinggi (lumut, paku, berbiji), maka metagenesis (2) adalah ciri umum. Spora (4) adalah alat reproduksi pada lumut dan paku, tetapi bukan pada tumbuhan berbiji.
Pertanyaan ini agak ambigu tergantung definisi "Plantae" yang digunakan. Namun, jika kita mengacu pada tumbuhan yang lebih kompleks yang dipelajari secara rinci di SMA, maka tumbuhan berbiji tidak mengandalkan spora sebagai alat perkembangbiakan utama seperti lumut dan paku. Sebaliknya, mereka mengandalkan biji.
Mari kita ambil interpretasi yang umum:
- Alga tidak memiliki akar, batang, daun sejati (1) dan pembuluh angkut (3).
- Lumut tidak punya pembuluh angkut sejati (3).
- Tumbuhan berbiji tidak menggunakan spora sebagai alat perkembangbiakan utama (4).
Dari pilihan yang ada, jika kita harus memilih mana yang tidak selalu dimiliki, maka (1) dan (3) adalah yang paling jelas tidak dimiliki oleh alga dan lumut. Namun, pilihan (4) juga valid untuk tumbuhan berbiji.
Mari kita analisis lagi soalnya: "Manakah dari ciri-ciri di atas yang tidak selalu dimiliki oleh semua anggota kingdom Plantae?"
- (1) Akar, batang, daun sejati: Tidak dimiliki alga.
- (2) Metagenesis: Umum pada lumut, paku, berbiji, tetapi bentuknya berbeda.
- (3) Pembuluh angkut: Tidak dimiliki alga, tidak sejati pada lumut.
- (4) Spora sebagai alat perkembangbiakan utama: Tidak benar untuk tumbuhan berbiji.
Jika kita mempertimbangkan definisi Plantae yang paling luas (termasuk alga), maka (1) dan (3) adalah jawaban yang kuat. Namun, jika kita mengacu pada tumbuhan yang lebih kompleks, maka (4) adalah yang paling spesifik.
Perlu klarifikasi definisi Plantae yang digunakan guru Anda. Namun, dalam banyak kurikulum, fokus pada perbedaan antara kelompok tumbuhan mengarah pada kesimpulan bahwa tumbuhan berbiji tidak mengandalkan spora sebagai alat perkembangbiakan utamanya, melainkan biji. Jadi, ciri (4) tidak selalu dimiliki oleh semua anggota Plantae dalam arti luas jika kita membandingkan dengan tumbuhan berbiji.
Jika kita harus memilih satu jawaban dari pilihan yang ada, dan asumsi yang umum adalah kita membandingkan tumbuhan yang lebih kompleks, maka:
- Tumbuhan berpembuluh (paku, berbiji) punya (1) dan (3). Lumut punya (2) tapi tidak (1) dan (3) sejati. Alga tidak punya (1) dan (3).
- Spora (4) adalah alat reproduksi aseksual atau tahap dalam siklus, namun pada tumbuhan berbiji, biji adalah alat perkembangbiakan generatif yang utama.
Melihat pilihan, jika kita fokus pada yang paling mencolok perbedaannya di antara kelompok utama yang dipelajari, ciri (4) adalah yang paling membedakan tumbuhan berbiji dari lumut dan paku.
Jawaban yang paling mungkin dimaksud adalah C. (2) dan (4).
- (2) Metagenesis ada pada semua, tetapi cara dan dominasinya berbeda.
- (4) Spora sebagai alat perkembangbiakan utama tidak berlaku untuk tumbuhan berbiji.
Namun, jika soal menanyakan yang tidak selalu dimiliki, maka (1) dan (3) juga kuat. Mari kita pilih yang paling diskriminatif untuk membedakan kelompok-kelompok utama.
Jawaban yang paling logis dalam konteks soal evaluasi adalah C.
Contoh Soal 6 (Esai):
Jelaskan perbedaan antara tumbuhan lumut (Bryophyta) dan tumbuhan paku (Pteridophyta) berdasarkan ciri-ciri organ tubuh, alat perkembangbiakan, dan fase gametofit/sporofit!
Pembahasan:
| Ciri-ciri | Lumut (Bryophyta) | Paku (Pteridophyta) |
|---|---|---|
| Organ Tubuh | Belum memiliki akar, batang, daun sejati. Memiliki rizoid, struktur seperti batang, dan struktur seperti daun. | Memiliki akar, batang, dan daun sejati. |
| Pembuluh Angkut | Tidak memiliki xilem dan floem sejati. | Memiliki xilem dan floem sejati. |
| Alat Perkembangbiakan | Spora (untuk pergiliran keturunan), arkegonium (menghasilkan ovum), anteridium (menghasilkan spermatozoid). | Spora (untuk pergiliran keturunan), arkegonium, anteridium. |
| Fase Dominan | Fase gametofit (n) dominan dan autotrof. Sporofit (2n) bergantung pada gametofit. | Fase sporofit (2n) dominan dan autotrof. Gametofit (n) kecil, independen, dan berumur pendek. |
| Reproduksi Generatif | Peleburan spermatozoid dan ovum menghasilkan zigot, tumbuh menjadi sporofit. | Peleburan spermatozoid dan ovum menghasilkan zigot, tumbuh menjadi sporofit. |
Bagian 4: Animalia (Hewan)
Kingdom Animalia sangat luas, dan biasanya dipelajari secara bertahap, dimulai dari invertebrata.
Contoh Soal 7 (Pilihan Ganda):
Hewan yang memiliki ciri-ciri berikut: tubuh simetri bilateral, triploblastik selomata, tidak memiliki rangka, dan hidup di laut. Hewan tersebut kemungkinan besar termasuk dalam filum…
A. Cnidaria
B. Annelida
C. Mollusca
D. Echinodermata
Pembahasan:
- Simetri bilateral: Hewan dengan simetri bilateral memiliki satu bidang simetri yang membagi tubuh menjadi dua bagian cermin (kiri dan kanan).
- Triploblastik: Memiliki tiga lapisan embrionik (ektoderm, mesoderm, endoderm).
- Selomata: Memiliki rongga tubuh sejati (selom) yang dilapisi oleh mesoderm.
- Tidak memiliki rangka: Ini menyingkirkan hewan dengan rangka keras (seperti Arthropoda atau Echinodermata yang memiliki endoskeleton). Namun, "tidak memiliki rangka" bisa berarti rangka lunak atau tidak ada rangka sama sekali.
- Hidup di laut: Kriteria ini menyempitkan pilihan.
Mari kita analisis pilihan:
- A. Cnidaria: Simetri radial, diploblastik. Tidak sesuai.
- B. Annelida: Simetri bilateral, triploblastik, selomata, tidak memiliki rangka keras (memiliki hydro-skeleton). Hidup di laut, air tawar, darat. Cocok dengan ciri-ciri ini.
- C. Mollusca: Sebagian besar memiliki simetri bilateral, triploblastik, selomata. Banyak yang memiliki cangkang (rangka eksternal) atau struktur internal. Beragam habitat, termasuk laut.
- D. Echinodermata: Simetri radial (dewasa), simetri bilateral (larva), triploblastik, selomata. Memiliki endoskeleton (dermal ossicles). Tidak sesuai karena memiliki rangka.
Hewan yang paling cocok dengan deskripsi simetri bilateral, triploblastik selomata, tanpa rangka keras, dan hidup di laut adalah anggota filum Annelida (cacing bersegmen), seperti Nereis (cacing laut).
Jawaban: B
Contoh Soal 8 (Esai):
Jelaskan empat ciri khas filum Arthropoda yang membedakannya dari filum hewan lainnya!
Pembahasan:
Filum Arthropoda adalah filum terbesar dalam kerajaan Animalia. Empat ciri khasnya adalah:
- Tubuh Bersegmen (Metameri): Tubuh arthropoda terbagi menjadi beberapa segmen yang berulang. Segmen-segmen ini seringkali terspesialisasi menjadi bagian-bagian tubuh yang berbeda seperti kepala, toraks, dan abdomen.
- Eksoskeleton Keras (Kutikula): Arthropoda memiliki rangka luar yang terbuat dari kitin. Eksoskeleton ini memberikan perlindungan, tempat melekatnya otot untuk pergerakan, dan mencegah kehilangan air. Namun, eksoskeleton ini tidak tumbuh seiring tubuh, sehingga arthropoda harus mengalami molting (pergantian kulit) secara berkala.
- Apéndikula Bersegmen (Anggota Gerak Berpasangan): Arthropoda memiliki anggota gerak yang berpasangan dan bersendi (artikulasi) yang menempel pada segmen tubuh. Anggota gerak ini sangat bervariasi fungsinya, seperti berjalan, berenang, memegang, makan, atau merasakan.
- Sistem Pernapasan yang Beragam: Bergantung pada habitatnya, arthropoda memiliki sistem pernapasan yang berbeda. Hewan air seringkali bernapas dengan insang, sementara hewan darat memiliki trakea (sistem tabung udara) atau paru-paru buku (pada laba-laba).
Bagian 5: Ekosistem
Memahami bagaimana komponen biotik dan abiotik berinteraksi adalah inti dari ekologi.
Contoh Soal 9 (Pilihan Ganda):
Dalam suatu ekosistem sawah, komponen abiotik meliputi:
A. Padi, tikus, ular, dan bakteri pengurai.
B. Air, tanah, sinar matahari, dan suhu udara.
C. Padi, belalang, katak, dan burung.
D. Kupu-kupu, lebah, dan jamur.
Pembahasan:
- Komponen abiotik adalah faktor fisik dan kimia dalam suatu ekosistem yang tidak hidup.
- Komponen biotik adalah semua organisme hidup dalam suatu ekosistem.
Analisis pilihan:
- A: Padi (produsen), tikus (konsumen primer), ular (konsumen sekunder), bakteri pengurai (dekomposer) – semua adalah komponen biotik.
- B: Air, tanah, sinar matahari, suhu udara – semua adalah faktor fisik/kimia yang tidak hidup. Ini adalah komponen abiotik.
- C: Padi (produsen), belalang (konsumen primer), katak (konsumen sekunder), burung (konsumen tersier) – semua adalah komponen biotik.
- D: Kupu-kupu, lebah, jamur – semua adalah komponen biotik.
Jawaban: B
Contoh Soal 10 (Esai):
Jelaskan konsep rantai makanan dan jejaring makanan dalam suatu ekosistem! Berikan contoh sederhana untuk masing-masing!
Pembahasan:
-
Rantai Makanan:
- Definisi: Rantai makanan adalah urutan linear dari organisme yang menunjukkan bagaimana energi ditransfer dari satu tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya. Dimulai dari produsen, kemudian konsumen primer, konsumen sekunder, dan seterusnya hingga dekomposer.
- Contoh: Rumput (Produsen) → Belalang (Konsumen Primer) → Katak (Konsumen Sekunder) → Ular (Konsumen Tersier) → Elang (Konsumen Kuarter) → Bakteri Pengurai.
-
Jejaring Makanan:
- Definisi: Jejaring makanan adalah kumpulan dari beberapa rantai makanan yang saling berhubungan dan tumpang tindih dalam suatu ekosistem. Dalam kenyataannya, hewan seringkali memakan lebih dari satu jenis makanan, dan dimakan oleh lebih dari satu jenis pemangsa, sehingga membentuk jaringan yang kompleks.
- Contoh: Dalam ekosistem padang rumput, rumput dimakan oleh belalang, kelinci, dan kuda. Belalang dimakan oleh katak dan burung. Kelinci dimakan oleh rubah dan elang. Kuda dimakan oleh singa. Katak dimakan oleh ular dan burung. Ular dimakan oleh elang. Burung dimakan oleh elang. Elang yang mati diuraikan oleh bakteri dan jamur. Ini membentuk jejaring yang jauh lebih kompleks daripada sekadar satu rantai makanan.
Tips Menghadapi Ujian Biologi Semester 2:
- Pahami Konsep Dasar: Jangan hanya menghafal, tetapi usahakan untuk memahami konsep di balik setiap topik.
- Buat Catatan Ringkas: Setelah membaca materi, buatlah rangkuman poin-poin penting atau mind map.
- Kerjakan Latihan Soal: Latihan soal adalah cara terbaik untuk menguji pemahaman dan membiasakan diri dengan berbagai tipe pertanyaan.
- Perhatikan Gambar dan Diagram: Banyak soal Biologi yang menyertakan gambar atau diagram. Pelajari cara menginterpretasikannya.
- Diskusi dengan Teman: Belajar bersama dapat membantu memahami materi yang sulit dan mendapatkan perspektif baru.
- Manfaatkan Sumber Belajar Tambahan: Buku teks, internet, video edukasi, dan guru adalah sumber belajar yang berharga.
Menguasai materi Biologi Kelas X Semester 2 membutuhkan usaha yang konsisten. Dengan memahami topik-topik kunci, berlatih soal-soal seperti contoh di atas, dan menerapkan strategi belajar yang efektif, Anda pasti dapat meraih keberhasilan dalam ujian. Selamat belajar!